Gord – Game RTS Menaklukkan Dunia Kegelapan Untuk Survive
Real-Time Strategy (RTS) adalah subgenre video game yang menantang, karena pemain perlu membuat keputusan secara cepat dan tepat selama bermain, seperti membangun struktur, mengumpulkan sumber daya, serta menghadapi serangan musuh.
Age of Empires, Sim City, dan Command and Conquer adalah beberapa game seri yang sangat terkenal di kalangan penggemar RTS sejak lama hingga sekarang. Tampaknya, popularitas ini mendorong developer baru, Covenant, untuk meramaikan genre tersebut dengan meluncurkan game perdana mereka yang berjudul Gord.
Simaklah ulasan lengkapnya di bawah ini!
Gord berlatar di dunia dark fantasy yang terinspirasi oleh legenda Polandia, di mana Raja Izydor II dari Calanthia berambisi memperluas kekuasaannya dengan menguasai wilayah utara bernama Lysatia, yang dipenuhi ancaman dan kekuatan mistis. Ia mengutus Anda, bersama dua orang kepercayaannya, Boghdan dan Edwyn, untuk membuka jalan sebelum pasukan utama tiba. Anda hanya memimpin pasukan kecil yang bisa bertambah atau berkurang sepanjang campaign, tergantung pada keputusan dan keterampilan Anda dalam bermain.
Gameplay Gord
Seperti game RTS yang lainnya, Gord mempunyai fitur manajemen bangunan, namun Anda hanya bisa mendirikan bangunan di dalam area yang dikelilingi oleh pagar kayu berbentuk lingkaran besar. Tanpa adanya grid untuk panduan, Anda harus sangat cermat dalam memilih lokasi bangunan, karena bangunan yang sudah didirikan tidak bisa dihancurkan untuk membuat ruang baru. Anda dapat memilih penduduk satu per satu atau secara berkelompok untuk mempercepat pembangunan, mengumpulkan sumber daya, atau berpatroli di sekitar markas.
Setiap penduduk memiliki nama, keterampilan, dan sifat unik, serta dilengkapi dengan fitur Sanity (kewarasan) yang perlu diawasi. Saat mereka bekerja mengumpulkan sumber daya, berpatroli, atau menjalani misi campaign, kewarasan mereka akan menurun. Jika terlalu rendah, mereka akan menjadi gelisah, bisa berperilaku tidak terkendali, dan akhirnya kabur. Oleh karena itu, Anda perlu memperhatikan level kewarasan mereka dan mengirim mereka beristirahat di tempat minum untuk memulihkan kondisi sebelum kembali bekerja.
Pada awalnya, manajemen penduduk di Gord tampak sederhana, namun setiap bangunan atau pekerjaan hanya dapat menampung sejumlah kecil penduduk. Misalnya, bangunan pengumpul bahan baku hanya bisa mempekerjakan maksimal 3 orang, dan tempat minum untuk meningkatkan sanity hanya bisa menampung 2 penduduk sekaligus. Akibatnya, pemain harus sering memindahkan penduduk dari satu tugas ke tugas lainnya, atau mengistirahatkan mereka agar kewarasan mereka tidak menurun terlalu drastis.
Untungnya, Gord menyediakan fitur pengaturan kecepatan permainan yang bisa diubah kapan saja, dan pemain juga bisa menggunakan mode pause untuk lebih mudah mengatur tugas bagi setiap penduduk. Ini sangat membantu, terutama karena mengontrol kamera dan sistem point-and-click di konsol bisa cukup sulit.
Selama permainan, pemain akan menerima penduduk baru yang awalnya berupa anak-anak. Setelah beberapa waktu, mereka akan tumbuh dewasa dan bisa diberikan tugas seperti penduduk lainnya, memberikan tambahan tenaga kerja yang berharga. Namun, anak-anak ini sangat rentan jika ditempatkan di luar markas, karena mereka mudah diserang oleh binatang liar atau musuh, yang bisa mengurangi jumlah penduduk yang sudah terbatas.
Sebagai bentuk pertahanan, Anda bisa membangun Axe Pit dan Archery Range, namun setiap bangunan hanya bisa menampung 3 pasukan. Oleh karena itu, Anda perlu membagi penduduk dengan cermat antara pengumpul bahan baku dan pasukan bersenjata. Pasukan bersenjata memungkinkan Anda menjelajahi area di luar markas, melawan musuh, serta mengumpulkan loot dan gold yang diperlukan untuk membayar mereka.
Gold harus dikelola dengan baik agar pasukan bersenjata tidak resah dan meninggalkan markas jika gaji mereka tidak dibayar. Cara yang efektif untuk menghindari masalah ini adalah dengan mengubah pasukan menjadi pekerja kembali atau membangun bangunan baru seperti Temple yang memberikan dukungan tambahan.
Temple berguna sebagai tempat berdoa dan mendapatkan kemampuan sihir untuk menyerang musuh. Seiring berjalannya waktu, musuh akan menjadi lebih kuat dan agresif, namun dengan pasukan yang siap siaga, Anda dapat dengan cepat mengatasi serangan mereka.
Visual
Selain desain karakter utama yang menarik, grafis Gord terlihat cukup sederhana dan kurang detail, terutama mengingat game ini dirilis hanya untuk PC dan mesin konsol generasi kesembilan. Meski ada sedikit gangguan seperti patah-patah, hal ini tidak terlalu mengganggu permainan dan kemungkinan akan diperbaiki melalui patch atau hotfix oleh pengembang.
Audio
Penduduk dalam Gord tidak memiliki suara unik seperti game RTS lainnya, membuatnya terdengar monoton dan kurang berkesan. Meskipun pengisi suara untuk karakter utama seperti Edwyn dan Boghdan cukup bagus, mereka tidak memiliki dampak besar pada permainan, mengingat Gord bukanlah game visual novel atau RPG.
Gord menawarkan empat tingkat kesulitan, termasuk mode Permadeath bagi veteran RTS yang mencari tantangan ekstra. Tingkat kesulitan lainnya bisa diubah saat mengulang campaign. Namun, sebagai game RTS, Gord terasa repetitif dan tidak memiliki banyak hal yang unik selain fitur Sanity.