The Casting of Frank Stone

Mengungkap Misteri Horror di Game The Casting of Frank Stone

Cerita dalam game The Casting of Frank Stone terbagi menjadi tiga periode waktu: tahun 1963, 1980, dan 2024. Kisah dimulai pada tahun 1963, saat seorang polisi bernama Sam Green menyelidiki pabrik baja di Oregon setelah mendengar desas-desus tentang seorang anak laki-laki yang hilang di sana. Penyelidikannya membawanya ke ruang bawah tanah yang ternyata adalah markas seorang pembunuh berantai bernama Frank Stone, di mana ia juga menemukan seorang bayi.

Cerita berlanjut ke tahun 2024, ketika seorang gadis bernama Madison diundang ke sebuah mansion oleh seorang wanita bernama Augustine dengan tujuan yang belum jelas. Di mansion itu, Madison bertemu beberapa orang lain yang juga diundang oleh Augustine, meski tanpa penjelasan jelas mengenai alasan mereka di sana.

Kemudian, kisah beralih kembali ke tahun 1980, saat Linda dan dua sahabatnya sedang membuat film horor amatir di pabrik baja yang dulu diselidiki oleh Sam Green. Namun, saat kamera mereka rusak, mereka harus mencari yang baru agar proses syuting bisa dilanjutkan.

Gameplay The Casting of Frank Stone

Masih menggunakan formula serupa dengan game-game horor Supermassive Games sebelumnya, The Casting of Frank Stone menghadirkan pengalaman horor interaktif di mana pemain dapat membuat keputusan yang menentukan arah cerita dan nasib karakter-karakter yang bisa saja berujung kematian jika salah langkah.

Di beberapa bagian, pemain diberikan kendali untuk menjelajahi area tertentu menggunakan karakter yang telah ditentukan. Saat momen eksplorasi ini, pemain bisa memeriksa lingkungan sekitar, memecahkan teka-teki, atau mencari barang koleksi. Ada juga beberapa objek yang dapat disimpan untuk memengaruhi jalannya cerita di masa depan.

Sebagai game dengan format horor interaktif, pemain akan lebih sering menonton cutscene, tetapi tetap perlu waspada terhadap Quick Time Event (QTE) yang muncul di layar. Beberapa QTE tidak memiliki batas waktu, memungkinkan pemain berpikir lebih lama, sementara lainnya menuntut reaksi cepat. QTE dengan waktu terbatas ini bisa memengaruhi cabang cerita, termasuk menyelamatkan atau membuat karakter mati secara permanen.

Fitur baru yang menarik dalam game ini adalah The Cutting Floor Room, yang memungkinkan pemain melihat berbagai cabang cerita dan mengulang permainan untuk mengambil keputusan yang berbeda tanpa harus memulai dari awal. Fitur ini tersedia langsung di edisi Deluxe, sementara pemilik edisi Standard bisa membuka aksesnya setelah menamatkan game minimal satu kali.

The Casting of Frank Stone

Grafis

Dalam game yang sangat bergantung pada cutscene dan cerita, kualitas visual semata tak cukup. Berbekal pengalaman sebelumnya, Supermassive Games kini serius menghadirkan visual dengan sinematografi yang menakjubkan. Ekspresi wajah para karakter berhasil meningkatkan atmosfer horor dalam game ini. Dengan dukungan perangkat keras yang mumpuni, developer berhasil menghadirkan efek visual yang luar biasa, menciptakan tampilan terbaik yang pernah mereka produksi.

Audio

Untuk membangun suasana horor, visual yang menawan harus didukung oleh musik dan efek suara, sama seperti dalam film. Musik dalam game ini hampir sempurna, mengatur ritme permainan dengan cermat agar ketegangan terasa di setiap momen. Sulih suara para aktor juga sangat ekspresif dalam menyampaikan emosi, seolah developer menetapkan standar baru untuk genre ini.

Tanpa peduli apakah kamu sudah pernah bermain Dead by Daylight atau belum, The Casting of Frank Stone menyajikan misteri penuh intrik yang tetap seru hingga akhir. Alur cerita yang melompat di antara tiga periode waktu mungkin membingungkan, tetapi berkat visual kelas atas, ekspresi wajah hidup, sulih suara mendalam, dan akting luar biasa dari para aktor, game ini layak disandingkan

CONCORD Previous post CONCORD: Game Hero Shooter Seru dengan Sentuhan Sci-Fi
Doloc Town Next post Doloc Town: Game Simulasi Pertanian Pixel Art yang Menantang